ZONAMERAHNEWS.NET, Sumbawa Barat – Sosialisasi Program Kartu KSB Maju Perikanan yang digelar di Aula Kantor Desa Labuhan Kertasari, Kecamatan Taliwang pada, Rabu ( 22/10/2025 ), sukses mencuri perhatian publik.
Acara dipandu langsung oleh dua narasumber utama yaitu, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Noto Karyono, S.Pi.,M.Si. dan perwakilan BPJS Ketenagakerjaan, Hafid Sukrillah, S.IP. Keduanya menyampaikan paparan terpadu mengenai integrasi Kartu KSB Maju Perikanan dengan program jaminan sosial ketenagakerjaan, menekankan pentingnya perlindungan komprehensif bagi pekerja sektor perikanan.
Peserta yang hadir berasal dari empat Desa pesisir yaitu, Labuhan Kertasari, Batu Putih, Banjar dan Lamunga. Peserta terdiri dari nelayan, pembudidaya rumput laut, Camat Taliwang, perangkat Desa, serta Agen Gotong Royong ( AGR ).
“Meski awalnya hanya mengundang 50 peserta, kehadiran membengkak menjadi lebih dari 70 orang, yang artinya menandakan tingginya minat nelayan dan pembudidaya ikan terhadap program perlindungan sosial ini,” ungkap Kepala Dinas Perikanan KSB, Noto Karyono, S.Pi.,M.Si kepada awak media ini.
“Kehadiran mereka mencerminkan solidaritas dan komitmen kolektif dalam memperkuat ketahanan sosial dan ekonomi pelaku usaha perikanan di wilayah pesisir Sumbawa Barat,” katanya
Dalam paparannya, Noto menegaskan, bahwa Kartu KSB Maju Perikanan lebih dari sekadar kartu identitas.”Ini adalah kunci akses bagi nelayan dan pembudidaya untuk mendapatkan perlindungan jaminan sosial, bantuan modal, hingga pendampingan teknis,” tegasnya.
Noto juga menekankan, program Kartu KSB Maju Perikanan merupakan wujud nyata keberpihakan pemerintah daerah terhadap pelaku usaha mikro perikanan.
“Sesi tanya jawab menjadi puncak interaksi, dengan peserta aktif menanyakan prosedur pendaftaran, mekanisme klaim dan rincian manfaat,” cetusnya.
Dilanjutkan Noto, antusiasme tak berhenti di ruang diskusi, sejumlah peserta langsung mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan di lokasi acara, didampingi petugas lapangan yang siap membantu proses administrasi secara cepat dan mudah.
“Sosialisasi ini menjadi pondasi penting dalam upaya memperluas cakupan perlindungan sosial bagi pekerja rentan di sektor perikanan. Dengan kolaborasi strategis antara Dinas Perikanan dan BPJS Ketenagakerjaan, Pemerintah KSB menegaskan komitmennya mewujudkan sektor perikanan yang tidak hanya produktif, tetapi juga aman, sejahtera, dan berkelanjutan bagi seluruh pelakunya,” bebernya.
Sementara itu, dalam penyampaiannya perwakilan BPJS Ketenagakerjaan, Hafid Sukrillah menjelaskan, bahwa dengan iuran terjangkau mulai dari Rp 16.800 per bulan, nelayan dan pembudidaya ikan bisa memperoleh jaminan perlindungan menyeluruh.
“Manfaatnya mencakup santunan kecelakaan kerja hingga Rp 244 juta, jaminan kematian hingga Rp 216 juta , biaya pemakaman Rp 10 juta, serta bantuan beasiswa pendidikan untuk dua anak hingga jenjang perguruan tinggi. Total nilai manfaat mencapai Rp 174 juta,” tandasnya. (**)