Jagung Petani KSB Belum Dibayar, Legislator PAN Desak Bulog Tuntaskan

  • Bagikan
Oplus_16908288

ZONAMERAHNEWS.NET, Sumbawa Barat – Badan Usaha Logistik (Bulog) sampai dengan saat ini dikabarkan belum membayar jagung petani yang sudah lama diserap. Hal itu memantik reaksi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).

Menyoroti hal tersebut, Sekretaris Komisi II DPRD KSB, Iwan Irawan menyayangkan Bulog sampai saat ini belum membayar 82 ton jagung petani hasil panen dari bulan Mei 2025 lalu, ditambah 60 ton di bulan ini, jadi totalnya 142 ton jagung petani yang belum terbayarkan.

“142 ton jagung ini dari 40 lebih petani KSB. Kami kasihan melihat kondisi petani jagung kita yang belum dibayarkan dari beberapa bulan lalu,” kata Iwan Irawan kepada awak media ini, Jum’at (12/9/2025).

Penumpukan Jagung Sekitar 600 Ton di Gudang Bulog, Desa Lalar Liang, Kecamatan Taliwang. Sumber Foto: Sekretaris Komisi II DPRD KSB, Iwan Irawan

Meski demikian, Iwan Irawan menyampaikan, dalam waktu dekat ini Komisi II akan panggil pihak Bulog untuk menanyakan terkait masalah ini. Dirinya juga akan terus mengawal sampai dengan dilakukan pembayaran kepada petani.

“Kita dari Komisi II hari senin depan akan mengundang Bulog untuk meminta penjelasan kendala apa yang dihadapi sehingga terjadi telat pembayaran. Kemudian kami juga akan mengevaluasi persoalan lainya seperti masalah musim-musim tanam,” cetusnya.

Selain itu, Iwan Irawan juga mempertanyakan soal pemanfaatan gudang Bulog yang ada di Desa Lalar Liang. Iya minta Bulog segera memperjelas status kerjasama dengan gudang di Desa Lalar Liang tersebut, dan juga segera membangun gudang baru di tanah Bulog yang masih luas di Desa Lamusung.

“Karena hal ini sudah disampaikan oleh Komisi II ke Kanwil Bulog beberapa waktu lalu,” ujarnya.

Sementara itu, Pimpinan Cabang Bulog Sumbawa, Zuhri Hanafi saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa pihaknya tidak tahu jagung yang mana banyak menumpuk tersebut, dirinya juga mempertanyakan jagung ini masuk lewat mana dan ke siapa dimasukkan.

“Semua jagung yang masuk ke Bulog, maupun yang menumpuk di gudang sudah dibayarkan semua,” ujarnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *